Sabtu, 14 Desember 2013

Puasa

Puasa di bulan ramadhan
Puasa adalah menahan. dan menurut istilah puasa adalah menahan segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa dari mulai terbit fajar sampai tenggelam matahari. Puasa merupakan salah satu rukun islam yang ke-4 jadi puasa di wajibkan kepada seluruh umat muslim yang sudah baligh dan memiliki akal yang sempurna.

Firman Allah SWT tentang kewajiban puasa :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ. أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ. شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ.
“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian untuk berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa, (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka, barang siapa di antara kalian sakit atau berada dalam perjalanan (lalu berbuka), (dia wajib berpuasa) sebanyak hari yang ia tinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Wajib bagi orang-­orang yang berat menjalankannya, (jika mereka tidak berpuasa), membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang mengerjakan kebajikan dengan kerelaan hati, itulah yang lebih baik baginya. Berpuasa lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahui. (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur`an sebagai petunjuk bagi manusia, penjelasan-­penjelasan mengenai petunjuk itu, dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Oleh karena itu, barangsiapa di antara kalian hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, hendaklah ia ber­puasa pada bulan itu, dan barangsiapa yang sakit atau berada dalam perjalanan (lalu berbuka), (dia wajib berpuasa) sebanyak hari yang ia tinggal­kan itu pada hari-hari yang lain. Allah meng­hendaki kemudahan bagi kalian, dan tidak meng­hendaki kesukaran bagi kalian. Hendaklah kalian mencukupkan bilangan (bulan) itu dan hendaklah kalian mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberi­kan kepada kalian supaya kalian bersyukur.” [Al-Baqarah: 183-185]

Dalam hadits Abdullah bin Umar riwayat Al-Bukhâry dan Muslim, Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam menerangkan bahwa puasa adalah salah satu rukun Islam yang agung dan mulia,
بُنِيَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ ، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ ، وَالْحَجِّ ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ
“Islam dibangun di atas lima (perkara, pondasi): Syahadat Lâ Ilâha Illallâh wa Anna Muhammadan ‘Abduhu wa Rasûluhu, mendirikan shalat, me­ngeluarkan zakat, berhaji ke Rumah Allah, dan berpuasa Ramadhan.”

Syarat wajibnya puasa yaitu: 
1.     Islam
2.     Baligh
3.     Berakal sempurna
4.     Mengetahui akan wajibnya puasa

Syarat wajib menunaikan puasa :
1.     Sehat, tidak dalam keadaan sakit
2.     Menetap, tidak sedang dalam perjalanan yang jauh
3.     Suci dari haidh dan nifas
Syarat syah nya puasa :
1.     Berniat puasa di malam hari
2.     Dalam keadaan suci dari haid dan nifas

Rukun Puasa
1.     Niat mengerjakan puasa pada tiap-tiap malam di bulan Ramadhan(puasa wajib) atau hari yang hendak berpuasa (puasa sunat). Waktu berniat adalah mulai daripada terbenamnya matahari sehingga terbit fajar.
2.     Meninggalkan sesuatu yang membatalkan puasa mulai terbit fajar sehingga masuk matahari.
Sunat Berpuasa
1.     Bersahur walaupun sedikit makanan atau minuman
2.     Melambatkan bersahur
3.     Meninggalkan perkataan atau perbuatan keji
4.     Segera berbuka setelah masuknya waktu berbuka
5.     Mendahulukan berbuka daripada sembahyang Maghrib
6.     Berbuka dengan buah tamar, jika tidak ada dengan air
7.     Membaca doa berbuka puasa
Perkara Makruh Ketika Berpuasa
1.     Selalu berkumur-kumur
2.     Merasa makanan dengan lidah
3.     Berbekam kecuali perlu
4.     Mengulum sesuatu
Hal yang membatalkan Puasa
1.     Memasukkan sesuatu ke dalam rongga badan
2.     Muntah dengan sengaja
3.     Bersetubuh atau mengeluarkan mani dengan sengaja
4.     kedatangan haid atau nifas
5.     Melahirkan anak atau keguguran
6.     Gila walaupun sekejap
7.     Mabuk ataupun pengsan sepanjang hari
8.     Murtad atau keluar daripada agama Islam
Hari yang Disunatkan Berpuasa
1.     Hari Senin dan Kamis
2.     Hari putih (setiap 13, 14, dan 15 hari dalam bulan Islam)
3.     Hari Arafah (9 Zulhijjah) bagi orang yang tidak mengerjakan haji
4.     Enam hari dalam bulan Syawal
Hari yang diharamkan Berpuasa

1.     Hari raya Idul Fitri (1 Syawal)
2.     Hari raya Idul Adha (10 Zulhijjah)
3.     Hari syak (29 Syaaban)
4.     Hari Tasrik (11, 12, dan 13 Zulhijjah)
Puasa Makruh

Di antara puasa-puasa yang dimakruhkan adalah: 

§  Puasa Arafah bagi orang yang menunaikan ibadah haji. 
§  Puasa hari Jum’at saja. 
§  Puasa hari Sabtu saja. 
§  Puasa hari terakhir dari bulan Sya’ban, kecuali jika bertepatan dengan puasa yang telah bisa dilakukan seperti puasa Senin Kamis. 
§  Puasa ad-Dahr, jika berbuka pada hari-hari yang diharamkan berpuasa. Jika tetap berpuassa maka hukumnya adalah haram.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar